Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Mengenai Saya

Foto saya
Bijaksana, baik hati, sederhana, dan terkadang humoris

Pengikut

Jumat, 26 Februari 2010

Di suatu hari nan cerah, seorang kakek-kakek bertanya pada seorang gadis ayu,
"Kau sedang melakukan apa, nak?"
Gadis itu menjawab,
"Aku sedang merancang sebuah pelabuhan."
Kakek tua itu merenung sejenak penuh tanda tanya sembari bertanya lagi dan menatap kosong ke wajah gadis itu,
"Untuk apa?"
Gadis itu menjawab lagi penuh dengan senyuman,
"Siapa tahu ada perahu yang singgah dan berlabuh."
Kakek tua itu tersenyum penuh harap untuk gadis itu,
"Semoga yang kamu lakukan, mendapatkan apa yang kau inginkan."
Gadis itu tak menjawab ia hanya tersenyum saja pada kakek tua itu, sembari kedua pipi nya memerah karena tersipu malu.






Gadis itu tak mengharapkan sesuatu hal yang berlebihan, ia tak melihat dari bentuk setiap perahu yang akan berlabuh. Yang ia harapkan adalah kasih sayang yang tulus terhadapnya. Suatu ketika ada kapal mewah berlabuh. Kapal mewah itu berlabuh seolah-olah dia itu sanggup dengan segala persyaratan, karena ia merasa sudah siap mental dan mampu dalam segala hal. Lalu gadis itu menerimanya penuh ketulusan. Dan gadis itu mulai merasakan keindahan sesungguhnya yang selama itu ia idam-idamkan dalam hidupnya. Kebahagiaan itu semakin lengkap sudah, karena yang di kira dan di duga ialah sebuah perahu layar namun yang berlabuh lebih dari itu. Yakni sebuah kapal mewah serta bermesin canggih dan modern.







Beberapa tahun kemudian perahu layar berlabuh. Ternyata pelabuhan itu sudah kosong tak berpenghuni, yang ia rasakan sepi dan sunyi. Namun perahu layar itu tiada rasa kecewa dan menyesal, bahkan ia merasa bahagia penuh senyuman karena merasa puas telah mengarungi lautan dan samudera luas, dan ia telah menaklukan alam dengan perahu layar yang di milikinya. Yang tak pernah lelah dan takut menghadapi badai topan, hujan lebat, petir menyambar bahkan gelombang ombak sekalipun. Dan hal itu ia jadikan sebagai pengalaman hidup berlayar kembali untuk masa yang akan datang bagi dirinya, meski ia tahu ia datang terlambat. Karena perahu layar di milikinya hanya di bantu tenaga dayung dan terpaan angin mengenai sehelai layarnya yang berjalan merayap dan lambat...

0 komentar: