Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Mengenai Saya

Foto saya
Bijaksana, baik hati, sederhana, dan terkadang humoris

Pengikut

Jumat, 28 Januari 2011




"Cinta kunci segala jendela kehidupan... Dengan cinta, mengajarkan kasih sayang antar sesama makhluk. Dengan cinta, dapat mempersatukan pria dan wanita. Dengan cinta, kejahatan dibalas dengan kebaikan. Dengan cinta, perbedaan dijadikan bagian dari persatuan. Dengan cinta, dapat merubah iblis jadi malaikat. Dengan cinta, dapat merubah permusuhan jadi persahabatan. Dengan cinta, dapat merubah kebencian jadi persaudaraan. Bahkan dengan kekuatan cinta pula, dunia penuh peperangan jadi kedamaian, kenyamanan dan ketentraman seutuhnya... Subhanalloh..."








kadang ada hal yang rumit dan sulit dipahami dalam kehidupan, yang terkadang terlalu fokus terhadap problem dan hawa nafsunya dibandingkan dengan siapanya. Tapi ada satu hal yang mudah untuk dipahami dan dimengerti... "Menjaga persahabatan dan tali persaudaraan dalam indahnya kebersamaan adalah paling utama dari problem itu sendiri, bahkan sesuatu hal indah dari apapun jua..."



Bertindak segalanya karena Allah... Ikhlas Lillahi Ta'ala adalah memurnikan, mensucikan, menjernihkan dan membersihkan niat dan perbuatan selama hidup di dunia, tanpa menodai amal ibadah dengan mengharap balasan (pamrih) dan pujian dari manusia, akan tetapi mengharap Balasan-Nya dan Ridho-Nya Allah semata...




Tulus ikhlas dalam semua amal perbuatannya Kepada Allah dan benar-benar mengikuti tuntunan serta petunjuk Rasulullah SAW... Amalan yang diterima olah Allah Azza Wajalla mesti memenuhi syarat: 1. Ikhlas Karena Allah Ta'ala 2. Sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW... Dengan demikian, jika amalan itu dilakukan secara ikhlas, tetapi tiada sesuai dengan tuntunan baginda Muhammad SAW, maka tiada diterima...
Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang amalannya tidak menurut tuntunan kami, maka amalan itu ditolak."
(HR. Muslim)
"Sesungguhnya orang munafik itu menipu Allah dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan sholat) di hadapan manusia. Dan tidaklah menyebut Allah, kecuali sedikit. Sekali mereka ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kufur)..."
(QS. An Nisaa: 142-143)




Dalam kebersihan hati terdapat lentera yang amat terang menyinarinya, terdapat niat yang tulus dan suci, tiada pernah mencampuradukan dengan yang suci dan noda, membiarkan noda terpisah dengan yang suci, sesuatu yang suci indah dan bersih... Dan semua perbuatannya semata-mata karena Allah Ta'ala...




Para ulama berbeda pendapat: Pendapat 1.: Ambilah hadits2 shohih dan abaikanlah hadits2 dhoif apalagi palsu... Pendapat 2.: Hadits shohih ataupun hadits dhoif tiada masalah yang terpenting jangan hadits palsu, apalagi pendapat sendiri/golongan (yang di dalamnya melebih-lebihi dan mngurang-ngurangi)... Wallohu'alam... Sebaik-baik dan setepat-tepatnya menafsirkan ayat Al-Qur'an dengan ayat Al-Qur'an... Sebab ada kalanya disingkat dalam suatu ayat diperjelas di ayat lain... Tetapi jika tidak mendapatkan penjelasan dari ayat Al-Qura'an yang lain, maka hendaklah merujuk keada Al-Hadits (As-Snnah)... Sebab Al-Hadits itu berfungsi untuk menjelaskan dan menjabarkan ayat Al-Qur'an, sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah Ta'ala: "Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur'an) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (QS. An-Nahl: 64)... Dan dalam hal ini, adapun menafsirkan Al-Qur'an atas dasar pikiran semata, bahkan pendapatnya sendiri ataupun golongan, misalkan karena sudah mengerti bahasa Arab dan hukumnya haram... "Barangsiapa yang menafsirkan ayat Al-Qur'an dengan pendapatnya sendiri atau dengan apa yang tidak ia ketahui, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempat duduknya di neraka." (HR. Tirmidzi dan Nasa'i)...




Terkadang hidup itu pilihan... Memilih ataupun dipilih... Namun hal itu bukan suatu masalah, karena ada hal yang lebih penting dan utama dari hal itu semua. Yakni menjadi pilihan Allah, yang kelak calon masuk surga...



Teruntuk kaum apapun, sekiranya menyimpang dari ajaran Allah dan Rasul-Nya, mohon dengan sangat, jangan lukai umat islam dengan mengatasnamakan islam. Dalam hal ini tidak mempermasalahkan problemnya, tapi lihatlah dari sisi lain yakni persaudaraannya. Amanah ini hanya sekedar mengingatkan antar sesama persaudaraan dalam naungan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jikalau hendak islam, maka sesuaikanlah dengan prinsip islam (rukun iman dan islam) secara utuh, yang sebenar-benarnya dan sesungguh-sungguhnya...



Rasulullah SAW, memperbolehkan untuk berijtihad dalam berpendapat, di setiap individu ataupun golongan, sekiranya tak terdapat ketegasan dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits... "Qunnut ataupun tidak, tahlilan ataupun tidak, salam tempel ataupun tidak, bersentuhan saat memiliki wudhu dengan lawan jenis batal ataupun tidak, merokok ataupun tidak, pacaran ataupun tidak, tarawih 23 raka'at ataupun 11 raka'at dan lain sebagainya..." Silakan anda sendiri untuk menentukan, meyakini, memilih dan mempercayainya. Insya Allah, semua hal itu dapat dipertanggungjawabkan di Hadapan Allah kelak, selama ijtihad (pendapatnya) tersebut tetap berdasarkan dari Qur'an dan Hadits pula...




Kadang dengan tergesa-gesa, memungkinkan berpikir yang bukan-bukan, yang terkadang sebenarnya hal itu tidak samasekali demikian... Namun dengan penuh kehati-hatian, berpikirpun selalu positif hingga hal itu memiliki rasa ketentraman tersendiri dalam jiwa dan raga, hingga apa yang tengah dihadapi serasa nyaman dengan hal itu dan hati p
un lebih terkendali dari suatu yang tak diharapkan terjadi...



Diri ini boleh menyenangkan yang lain, hingga yang lain merasakan senyum dan tawa bahagia... Tapi diri ini, tiada boleh dan tiada hak untuk menyakiti dan melukai perasaan yang lain... Bahkan tak punya hak untuk mematahkan hati siapapun jua...




Kedudukan wanita lebih mulia dari laki-laki, kedudukannya 3 tingkat dari laki-laki... Muliakanlah, wanita sebagaimana mestinya... Karena islam itu mengajarkan untuk memuliakan kaum wanita... Subhanalloh...




Hidup itu pilihan, ada kebaikan (madu) dan ada pula keburukan (racun)... Semuanya tergantung pada diri kita masing-masing, hendak pilih madu atau racun... Jikalau pilih madu, keburukan dibalas dengan kebaikan. Jikalau pilih racun, lakukan sesuka hati kita membalas keburukan dengan keburukan pula... Meniti hidup tergantung langkah kita, hendak pilih jalan yang mana...?! Dan apapun yang dilakukan nanti, semua ada pertanggungjawaban...




Ada satu hal yang sering dilupakan dan diabaikan dalam berpolitik... Yakni, sosok orang agamis kurang begitu disukai masyarakat secara luas. Bahkan masyarakat lebih menyukai sosok seorang pemimpin ataupun calon pemimpin nasionalis dibandingkan agamis. Yang lebih riskan lagi banyak orang berpendapat, "Bahwa tokoh agama kurang etis untuk berpolitik." Padahal dalam islam, sudah cukup jelas dan tegas, bahwa islam sebagai cahaya dan petunjuk dibidang politik, ekonomi, keluarga dll (segala aspek kehidupan)...


Teringat seseorang, yang pernah mengungkapkan mengenai sosok seorang ibu dengan cara yang sederhana, namun memiliki arti yang cukup luar biasa bagiku... Ia meluahkan, "Ibu memang sangat berperan dalam kehidupan setiap insan manusia di muka bumi ini..." Subhanalloh...



Ketika kumeluahkan, "Ia terlalu istimewa, jemput harapannya, berikanlah ia hidup dan bahagia..." Lantas seorang sahabat mengemukakan, "Apa karena istimewa, menghinar? Dan apa karena istimewa pula, istimewa itu takkan mampu menerima apa adanya, serta kekurangan dan kelebihan? Apakah harus menjawab, "Anda tidak akan mengerti!" Dan semut kecil bijaksana berkata, "Jujurlah pada suara hatimu.....!"




Seorang sahabat meluahkan, "Dalam keadaan senang masih bisa tersenyum, itu biasa.....
Dan dalam keadaan sebaliknyapun masih tetap mampu untuk tersenyum....... Itu baru luar biasa...." Subhanalloh...



Pelita kecil tiada memiliki cahaya amat besar... Mungkin hanya setitik pelita, dengan sederhana tiada megah, yang rapuh diterpa angin, kadang redup kadang terang, tiada banyak beri sinar, tapi banyak sinari diri, menerangi dalam sebuah ruang, ruang indah dalam satu lingkup, hanya mampu sinari empat mata dua hati dan dua buah senyuman manis...





Tiada perlu menjadi sesuatu hal yang mewah bahkan ingin terlihat megah dan mewah, cukup dengan kesederhanaan pun akan menjadi istimewa... Kesederhanaan bukan sesuatu hal yang hina, yang hina ketika kemewahan dan kesederhanaan itu dijadikan sarana kebanggaan dan kesombongan (riya)... "Mewah, megah, biasa ataupun sederhana... Yang terpenting jujur, jadi diri sendiri, apa adanya... Dan bingkai semua hal itu dalam kerendahan hati (tawadhu)..." Hanyalah Engkau yang patut sombong dan Maha Kaya, Allah Azza Wajalla...





Teringat dan ada benarnya nasihat seorang sahabat,"Banyak bicara akan memungkinkan banyak salahnya dibandingkan benarnya... Dan diam pula, tak ada salahnya untuk mengendalikan diri dari suatu kesalahan, meskipun hal itu selemah-lemahnya iman... Namun ada yang lebih baik dari hal itu, banyak bertindak dan bicara, tapi tetap terkendali
diri dari suatu kesalahan tersebut..."




kadang ada rasa ego dalam diri, terkadang mempertahankan hawa nafsunya masing-masing, bahkan ketika Allah memberi Hidayah pun (memberi keringanan dan kemudahan dalam masalah tersebut)... Bahkan Hidayah Allah pun ditekan demi mempertahankan hawa nafsu tersebut, dan tanpa disadari memberi keputusan yang memberatkan dan melebih-lebihkan yang ada... Yang terkadang karena hal itu timbul prasangka buruk di antara masing-masing... Sesungguhnya Allah Azza Wajalla tidak menyukai sesuatu yang berlebih-lebihan...




Harapan terindah: "Hadir setangkai bunga mawar dalam taman hati (jadi satu), yang selalu hiasi hari-hari dan bersama-sama untuk selamanya, hingga rambut memutih, ajal menjemput dan bertemu di surga kelak... Amin, Insya Allah... Dan satu hal lagi, tiada suka dengan perceraian (perpisahan) di dalamnya, karena dalam hal ini suatu yang menakutkan, sebab menyatu (bersatu) seutuhnya, hal sakral dan terpenting dalam hidup..."




Terkadang menganggap, sabar itu adalah suatu kelemahan, sehingga ada saja yang berlaku sesuka hatinya terhadap suatu kesabaran tersebut... Padahal dengan kesabaran itu mampu kendalikan diri dari suatu hawa nafsu, terhindar berbuat dari tiada diharapkan, bahkan terhadap maksiat dan dosa sekalipun...





Seorang sahabat meluahkan, "Diam itu emas dan bicara baik itu berlian..." Subhanalloh, sebuah kalimat nan indah sekali...




Insan yang selalu berpikir negatif (prasangka buruk), insan yang cenderung selalu berprasangka buruk terhadap insan lain, tanpa bukti dan tiada alasan yang cukup mengetahuinya... Bahkan ironisnya lagi pikiran buruk dalam benaknya akan mendatangkan fitnah baginya dan insan yang memfitnahnya. Hingga yang mengundang fitnah, bukanlah insan yang difitnah, akan tetapi hasil dari hatinya dan dari insan (mereka) itu sendiri... Yang sesungguhnya datangnya dari hatinya yang penuh noda (kotor) dan perusak /parasit (fasik). Bahkan yang lebih bahayanya lagi tanpa ia sadari insan tersebut telah melampaui batas kemampuan dari melebihi apa yang diketahui Allah Azza Wajalla... "Fitnah lebih keji dari pembunuhan..."




Kasih sayang itu memberi, memberi dan memberi, dan tiada harap kembali bahkan menerima sekalipun... Ia hadir dari hati yang paling dalam, penuh ketulusan dan keikhlasan, yang datangnya dari inisiatif diri sendiri... Tiada banyak meminta kecuali memberi setulus dan sepenuh hati...




Berawal niat baik, dan ujungnya pun berakhir dengan cara yang baik pula...



Dalam kehidupan terkadang menemukan sesuatu hal yang baru dan dalam segala apapun setiap bentuk baru tersebut... Selalu mendatangkan suasana baru yang sebelumnya tak pernah dialami dalam hidupnya... Bahkan dalam hal itu selalu diliputi rasa tak biasa di dalamnya, hingga sesuatu hal baru itu menjadi terbiasa akan keberadaannya...



Senyum itu sesuatu yang mendatangkan rasa nyaman dan menyenangkan, bahkan mungkin akan mendatangkan kebahagiaan bagi yang lain dibandingkan cemberut... :) Senyuman sesuatu yang sederhana, tapi terkadang senyum itu sesuatu hal yang sulit, ketika senyum itu tiada dilandasi ketulusan dan keikhlasan, hasilnya pun tiada maksimal dan kurang bagus, bahkan pula mungkin tiada sedap dipandang dan indah ditatap... Subhanalloh, dan senyuman pula sesuatu hal yang mudah dan indah, apabila segalanya dilakukn niat karena ibadah dan ikhlas Lillahi Ta'ala... Dengan senyumn itu pula tiada menuntut suatu apapun dari pihak yang lain... Kecuali mengharap Ridho-Nya Illahi... Namun semua hal itu tergantung, dan kembali pada yang lain menilainya, apakah hal itu kan menjadi sesuatu hal negatif atau positif...? "pabila berpikir negatif, hal itu kan jadi negatif, namun pabila berpikir positif, hal itu kan jadi positif..."




Terkadang insan itu ikhlas karena ada sebab, bukan diawali niat sungguh-sungguh ikhlas Lillahi Ta'ala, akan tetapi ikhlas itu hadir setelah adanya rasa iba (kasihan) dalam dirinya...



Ada hal yang indah dalam menempuh hidup baru, ketika sang istri menanyakan sesuatu terhadap sang suaminya... Sang istri bertanya, "Apakah yang kamu inginkan dalam berumah tangga?" Lalu sang suami menjawabnya, "Kuingin behagia yang selalu dalam Ridho-Nya Illahi..." Lantas sang istri itu pun menjawabnya, "Sama, aku pun mengharapkan demikian..." Secara bersamaan pula mereka berkata, "Amin..." Setelah bilang demikian, mereka pun tersenyum penuh rasa bahagia...




Ikuti suara hati, suara hati suara tulus dan kejujuran, yang di dalamnya tiada mengada-ada dan rekayasa, lakukan segala sesuatunya Lillahi Ta'ala... Tak usah bohongi hati, bagaimanapun tiada dapat dihindari, suara hati sarana mewujudkan sesuatu dan tindakan sarana mewujudkan jadi nyata...



"Sungguh beruntung jadi wanita yang hanya mampu menunggu pangerannya dan sungguh beruntung pula pangeran itu mampu menjemput wanita itu, menjadi teman hidupnya..." Lalu seorang ukhti menambahkan, "Wanita dipilih bukan memilih, wanita menunggu dan laki-laki mencari, jodoh kalau sudah waktunya pasti datang dalam sekejap, ibarat membalikan telapak tangan..." Subhanalloh...





Bidadari bumi, selalu tampak wajah berseri, tiada murung bahkan putus asa, ia selalu tersenyum dalam keadaan apapun jua, bahkan ketika mentari terbitpun ia sambut dengan senyum penuh bahagia... Sang mentaripun bertanya, "Kenapa tersenyum akan kehadiranku?" Sang bidadari pun menjawab, "Bidadari surga tak seindah bidadari bumi..."



Kebenaran, fakta, jujur dan adil takkan pernah memihak, ia kan mengalir apa adanya sesuai dengan suatu titik tujuan yang dimaksudkan. Kalaupun ada memihak dan pihak bersangkutan, hal itu karena atas dasar kesesuaian dalam kebenaran, fakta, jujur dan adil itu sendiri...




Sekedar mengingatkan... Jangan membodohkan masyarakat awam yang membuat mereka bingung, membingungkan dan kebingungan dalam sebuah perbedaan dan pilihan. Jikalau terdapat sebuah perbedaan dan pilihan, hendaknya beritahukanlah terhadap mereka pilihan A, B ataupun C. Jangan ditutup-tutupi demi mempertahankan dan memenangkan suatu pendapat, kepentingan nafsu pribadi / golongan semata dll... Karena Nabi SAW, mengajarkan bijaksana / pertengahan, jika ada suatu pendapat hasil ijtihad... Dan jikalau pembahasannya di luar hal ini, hendaknya penjelasan itu di awali Qur'an dan Hadits lalu pendapat hasil ijtihad, jikalau hal itu ada dan diperlukan...




Adil dan bijak: Terkadang menimbang-nimbang sesuatunya, tak selalu identik dengan berat dan banyaknya. Kadang pula, dengan daya unit yang cukup pun dapat menjadi sesuatu hal yang di Ridhoi Illahi. Seperti halnya dengan amal sedekah, Allah tidak melihat seberapa jumlah yang disedekahkannya, tapi bagaimana niat dan keikhlasannya terhadap Allah Azza Wajalla...



Kadang wujud bahagia itu gaib dan tidak selalu cenderung berbentuk sebuah wujud, karena bentuknya hanya dapat dirasakan getarannya dalam sanubari... Seperti halnya, berbuat dan bertindak karena Allah Ta'ala, hal itu kan terbentuknya sebuah kebahagiaan tiada tara dan tersendiri, yang tak dapat diukur kadarnya dengan wujud kebahagiaan lainnya...



Terkadang dalam benak dan hati, berpikir dan berbisik, "Tiada ingin melukis di dinding udara dan di genangan air... Akan tetapi ingin melukis di dasar hati yang paling dalam, hingga menggumpal doa dan berusaha, untuk mampu mewujudkannya jadi nyata, sesuai dengan yang diharapkan..."





Terkadang gundah gulana terhadap sesuatu yang tak pasti, hanya berdoa dan berusaha untuk mewujudkan hal itu... Dan kepastian hanya milik Allah semata, terwujud ataupun tidak, hal itu sesuatu hal biasa dalam hidup, dan jawaban dari akhir semuanya "ikhlas mendapatkan sesuatu" dan " ikhlas merelakan sesuatu"... Dan kunci dari semuanya, hadapi apapun yang terjadi kelak...




Secara pribadi kedua hal ini bagus: "(1) 'ikhlas mendapatkan sesuatu' dan (2) 'ikhlas merelakan sesuatu'..." Tapi secara naluri manusia dan keinginan: "Sepertinya... 'ikhlas mendapatkan sesuatu' mungkin jauh lebih baik, dibandingkan 'ikhlas merelakan sesuatu'... Dan mungkin pula lebih mendatangkan bahagia..."





Ada seseorang yang mengemukakan sebuah pernyataan, "Bahwa logika dan hati semestinya bersatu..." Dan dalam hal ini, aku pun menyetujui sebuah kalimat indah ini. Karena apapun alasannya, bersatu itu lebih baik dibandingkan dengan terpisah... Karena dengan bersatu, sejalan dan seirama dalam menggapai sebuah tujuan tanpa mesti ada yang diperselisihkan...




Jikalau orang tengah marah ataupun tidak menyukai terhadap kita karena suatu kekhilafan, terkadang hati merasa tiada tenang dengan suatu kesalahan itu... Akan tetapi ketika orang tengah senyum bahagia oleh kita, hati kan serasa lebih tenang dan nyaman, bahkan turut serta bahagia...



Pada dasarnya ada hal saling mengerti dan memahami satu sama lainnya. Akan tetapi kadang pula hal itu menjadi suatu masalah tersendiri, yang terkadang saling berhati-hati dalam setiap perbuatan. Bahkan seringkali sulit, terdiam dan terhenti dalam menyampaikan suatu hal tersebut. Namun setelah hal itu dicoba... Ternyata suatu hal yang diduga itu belum tentu benar dan tepat sebelum mencoba melakukannya...




Bila manusia menginginkan dan merencanakan agar bersatu , sekeras apapun usaha itu takkan pernah bersatu, tanpa Seizin-Nya Allah Ta'ala... Begitupun sebaliknya, pabila manusia menginginkan dan merencanakan agar berpisah, sekeras apapun usaha itu takkan pernah berpisah, tanpa Seizin-Nya Allah Ta'ala...




Terkadang dengan diam menganggap yang lain tak mengerti apa-apa, dengan diam pula orang lain menganggap remeh akan sesuatu hal, dengan diam pula segala sesuatunya akan tuntas apabila memahami dengan sendirinya dan dengan berdiam diri pula, tanpa menempatkan sesuatunya pada tempatnya memungkinkan datangnya masalah baru yang tidak diharapkan terjadi...



"Sabar tiada batas..." Seorang sahabat menambahkan, "Pabila sabar itu dibatasin maka hatilah yang kan selalu resah gelisah, tapi ketika sabar itu tiada batas maka katentraman, ketenangan bahkan kenyamanan akan didapat..... Sabar bukanlah berdiam diri akan tetapi tindakan pun boleh, jika hal itu diperlukan dengan catatan tetap tidak mengurangi makna sabar itu sendiri......." Subhanalloh...




Setan pandai sekali berstrategi. Yang paham saja samar bahkan terkadang terkecoh apalagi bagi yang awam... Setan paling pandai ketika ada sebuah perbedaan, padahal perbedaan itu belum tentu buruk di mata Allah Ta'ala... Di dalam perbedaan itu, setan memasuki dengan cara yang cerdas, agar dalam perbedaan itu terus-menerus dalam bingkai perselisihan dan permusuhan... Karena setan bertabiat pembangkang, maka serapan pada manusia pun ada tabiat membangkang dan takabur. Dalam dirinya seolah mengetahui apa yang tidak diketahui... Seolah mengetahui dan melebihi apa yang diketahui Allah Subhanahu Wata'ala... Yang jadi pertanyaan, apa kita hendak mengikuti hawa nafsu (setan) yang sombong dan berani membangkang kepada Allah Azza Wajalla...?! "Setelah ruh masuk ke dalam seluruh jasadnya, tiba-tiba Adam bersin, lalu berkata, "Alhamdulillahi Robbal'alamin." Disambut Allah Ta'ala, "Yarhamukalloh, ya Adam." Kemudian Allah SWT memerintahkan malaikat yang bersama iblis itu supaya sujud kepada Adam, maka sujudlah semua malaikat, kecuali iblis yang sombong dan menolak perintah. Iblis berkata, "Aku tidak mau sujud, karena aku lebih baik dan lebih tua daripada dia serta asalku lebih kuat. Engkau telah menciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah liat. Sesungguhnya api lebih kuat daripada tanah liat." Ketika itu iblis dijauhkan dari segala kebaikan dan dijadikan setan terkutuk sebagai hukuman atas pembangkangannya... Allah Ta'ala Berfirman:
"Dan jika kamu ditimpa suatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengethui." (QS. Al-A'raaf: 200)
"Dan katakanlah; 'Ya Tuhan-ku, aku berlindung Kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) Kepada-Mu, Ya Tuhan-ku, dari kedatangan mereka kepadaku." (QS. Al-Mu'minun: 97-98)
"Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar. Maka mohonlah perlindungan Kepada Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Fushshilat: 34-36)
"Demi kekuasaan Engkau, aku (setan) akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali Hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka." (QS. Shaad: 82-83)
"Sesungguhnya setan itu musuh bagi kalian, maka anggaplah ia musuh (kalian), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. Faathir: 6)




Afwan pada akhi dan ukhti... Sekiranya pembahasan itu mengenai berbeda pandangan... Mohon dengan sangat hindari pandangan mengenai hal itu, sebab takutnya akan terjadi masalah baru, fitnah bahkan perselisihan dan saling melukai hati satu sama lainnya... Kalaupun hendak membahasnya, sekiranya pertengahan hal itu lebih baik (kemukakan semua perbedaan pandangan tersebut)... Hal salah ataupun benar, kembalikan Kepada Allah Ta'ala, karena hanyalah Dia yang lebih berhak menilainya... Dan hanya Allah yang lebih Maha Mengetahuinya...



Makin memperuncing suatu pokok masalah, semakin akan jauh dari solusi itu. Namun makin berbuat sesuatu lebih bijak lagi, semakin mendekati solusinya, paling tidak pertengahan (netral). Bahkan akan menemukan titik terang dari solusi tersebut sekalipun... Terkadang solusi itu ada dalam beda pandangan, yakni kedua-duanya benar dan sama-sama kuat alasannya... Sesuai dengan aturan main yang ada...



Terkadang mengambil suatu keputusan, sesuatu hal bukan jawaban yang diinginkan karena terkadang tanpa disadari, keputusan itu memberi sesuatu kesempatan terhadap yang lain mengambil posisi tersebut. Namun mengambil keputusan lebih bijak kan membawa sebuah harapan sesuai dengan yang diinginkan, meskipun hal itu terkadang di sisi lain tak sesuai dengan yang diharapkan hati nurani...



Segala hal dalam jalani hidup adalah belajar. Belajar tiada batasnya, hingga nafas penghabisan. Dengan belajar pula kan membuahkan hasil ilmu pengetahuan dan pula kan memetik sebuah pencapaian yang diharapkan. Sederhananya, "Yang tidak tahu menjadi banyak tahu..."



Di sela waktu rasa bathin selalu menjelang, dengan penghubung sinyal yang kuat, hadirkan kontak bathin di suatu jarak, hingga saling memahami rasa satu sama lainnya... Wujudnya mampu menyatukan dalam logika dan hati, sanggup mempertahankan logika untuk tak merubah pikiran, sanggup mempertahankan hati untuk tak ke lain hati... Subhanalloh, dan hanyalah Allah yang mampu merubah segala sesuatunya...



Bunga selalu dihinggapi oleh sang kumbang, kupu-kupu, lebah, ataupun burung pemakan sari madu, bahkan hama sekalipun. Tapi terkadang ada yang terlupakan, tiada disadari dan diketahui oleh bunga itu sendiri. Apakah ia merasa damai dan nyaman kehadirannya bersama: Kumbang, kupu-kupu, lebah, burung atau hama?!...



Rahasia di balik Rahasia-Nya. Tindakan adalah segala sebuah jawaban. Hadapi semuanya penuh tulus dan ikhlas Lillahi Ta'ala, Untuk mengharap dan menggapai Ridho-Nya Illahi...




Ada hal membahagiakan dari sebuah taman yang makin hari semakin indah, bersih dan asri... Saking indahnya sebuah taman itu...! Semakin tersipu malu terhadap taman tersebut, jikalau terus-menerus untuk memandangnya lebih lama... Sesekali menatap dan berpaling, karena salah tingkah untuk terus menatap sebuah taman nan indah itu...




Kadang kala pertanyaan tak selalu dijawab dgn suatu pernyataan dan kadang pula diam itu suatu jawaban, Yg kadang sulit untuk diungkap kebenarannya. Tapi mudah untuk dipahami dan dimengerti, di kala tiada suatu pernyataan namun ada suatu pelaksanaan di dalamnya. Dan tergantung apa yang dipikirkan mengenai hal tersebut. Bila berpikir negatif maka hal itu kan negatif, bila berpikir positif maka hal itu kan positif...




Hidup pastinya ada perubahan dan di setiap perubahan tersebut... Ikhlaskan segalanya, terhadap antara ada dan tiada di depan mata... Di setiap perubahan tersebut selalu mengandung Hikmah dan Nikmat yang Allah berikan, hingga lebih meningkatkan rasa syukur dan tawakal terhadap segala apapun yang tengah terjadi...




Kadang kala, menemukan sebuah kebahagiaan dalam diri, yang terkadang hal itu sungguh sulit dan rumit diluahkan, bahkan diungkapkan dengan kata indah sekalipun. Namun hal itu sungguh mudah digambarkan dalam indera kebathinan hingga mampu menuai senyuman...



Ada kalanya, bersabar terhadap sesuatu yang mungkin menimbulkan kesalahpahaman yang tidak diinginkan, ataupun kurang memahami kondisi dan makna yang terkandung di dalam pokok permasalahannya, hingga kurang berhati-hati dalam setiap tindakan. Namun dengan lebih bersabar dan berhati-hati memungkinkan segala tindakan akan lebih meyakinkan dan berperasaan...



Ada hal istimewa di setiap insan, yaitu memiliki sebuah prinsip, dimana prinsip itu tak kenal perubahan. Prinsip itu baik Menurut-Nya dan Rasul-Nya, pertahankan prinsip hingga hela nafas terakhir. Meski terkadang Allah Azza Wajalla berkehendak lain dengan apa yang diharapkan dan diinginkan. Tapi prinsip tetap tersambung dan berlanjut, hingga menemukan sebuah titik penyelesaian tersebut...



Berawal dari sebuah cinta, berujung dengan sebuah pernikahan, menempuh hidup berdua, sehidup semati dalam suka dan duka. Serta memiliki buah hati, hingga cinta dan kasih sayang pun terbagi dua terhadap pasangan dan anak. Segalanaya dikemas dalam bingkai indahnya bahtera keluarga...



Kadang ada hal yang sulit untuk dilupakan, karena hal itu bukan untuk dilupakan. Akan tetapi sebatas untuk dikenang, itupun jikalau ingat akan masa lalu. Mungkin dengan perlahan dapat menyesuaikan keadaan, yang ada di depan mata...



Ketika merasa nyaman dengan sesuatu hal, ketika menemukan dan memiliki sesuatu hal yang berkaitan mengenai apa yang dirasakan telah terungkap dengan sendirinya, baik secara perbuatan, ungkapan ataupun secara tulisan, bahkan bahasa tubuh sekalipun. Di sana kan menemukan sesuatu hal kebahagiaan tersendiri meskipun hal itu belum terjadi ataupun sudah terjadi. Rasa bahagia itu sendiri takkan berkurang sedikitpun karena telah mampu kendalikan diri dari jauh-jauh hari...



Bohong, memungkinkan mendatangkan ketidaknyamanan disetiap bentuk apapun kebohongan tersebut... Jujur, memungkinkan mendatangkan suatu rasa aman, nyaman dan bebas. Dan dengan kejujuran pula mendatangkan tiada beban dalam diri dengan apa yang dimiliki, tanpa mengurangi dan menambah-nambahkan di dalamnya (apa adanya)...



Kelebihan dan kekurangan suatu hal biasa dalam hidup. Tak perlu mempermasalahkan hal itu, karena hidup adalah saling melengkapi satu sama lainnya, dan tak perlu ragu terhadap sesuatu hal yang telah dipercaya ataupun yang telah disepakati bersama...



Sewaktu bunga belum ada yang memiliki, bunga itu kan tetap terjaga dan terawat dengan Kuasa-Nya, meskipun berbagai musim ia lalui, Allah tetap Menyiraminya dengan menurunkan Hujan-Nya, agar bunga tersebut tumbuh subur, sesubur-suburnya tanaman...



Ada hal yangg sering dilupakan, diabaikan bahkan tidak disadari dalam hidup. Meminta, mngharap ataupun mnginginkan ketiga hal ini baik, namun ada hal yang paling baik dan indah dari itu. Yakni inisiatif sendiri yang menunaikannya penuh keikhlasan Lillahi Ta'ala...



Jatuh cinta tak mengenal batas usia, kadang lupa lautan dan daratan. Selama ia mampu dan terkendali hal itu akan baik-baik saja, bahkan ada yang lebih utama dari itu, kita kan lebih Cinta Allah dan Rasul-Nya, yang senantiasa lebih semangat tuk beribadah...



Seutas titipan terbang melayang, melambung tinggi jauh ke angkasa, agar bintang tahu dan memahami, agar bintang tetap bersinar terang, mungkin saat ini terlihat jauh dan renggang, tapi suatu saat nanti mendekat hingga tiada jarak...



Terkadang ada hal yang unik dalam hidup, di saat kita menginginkan hal itu. Di saat itu juga berbeda dengan yang kita duga dan harapkan. Di saat kita tak menginginkan hal itu. Di saat itu pula sesuatu hal yang tidak kita duga dan harapkan terjadi...



Jikalau ada kesepakatan berarti ada persetujuan. Jikalau sudah demikian tak perlu ada perselisihan, tak perlu ada kesalahpahaman dan tak perlu dipermasalahkan. Karena semuanya telah terbalut kesepakatan dengan akal sehat serta penuh kesadaran...



Terkadang kita butuh, akan tetapi yang dibutuhkan tidak membutuhkannya. Terkadang yang lain butuh, akan tetapi kita tidak membutuhkannya. Sebab apa yang kita butuh belum tentu membutuhkannya. Ketika sama-sama butuh terciptalah saling membutuhkan...



Dengan diam tidak tahu apa-apa. Dengan diam juga tak dapat apa-apa. Namun kadang pula dengan diam jadi apa-apa. Dengan diam pula, terasa tenang dan nyaman disertai hati pun lebih terkendali...



Bunga nan indah selalu mengharapkan taman yang nyaman, damai dan aman, dalam harum mewanginya selalu berharap dihiasi kupu-kupu hadir di dekatnya, dan ketika musim berubah, ia mulai menyesuaikan dirinya, agar
harumnya tetap terjaga indah mewangi, tanpa mesti merubah dirinya
menjadi bunga lain...



Bila itu salah biarlah menjadi suatu kesalahan, bila itu benar biarlah hal itu menjadi suatu kebenaran... Namun satu keyakinan, kebenaran itu tak dapat direkayasa dan berpura-pura, ia hadir di lubuk hati yang paling dalam, suara hati takkan pernah berdusta karena ia suara kebenaran...




Masa lalu biar berlalu jadi sebuah kenangan dan sejarah dalam hidup... Ketika rindu dan ingat, hal itu jadi sebuah kenangan... Ketika belajar, petik semua hikmah yang ada di belakang dalam sejarah hidup tersebut... Sambut dan hadapi masa depan, menuju hidup lebih baik dari sebelumnya penuh senyum ketulusan...




Terkadang kita lupa akan disetiap kejadian pasti ada hikmah terkandung di dalamnya, namun kadang pula kita tidak hendak belajar dan berpikir akan hal disetiap kejadian tersebut... Ironisnya kita sering sibuk mencari alasan bahkan beribu alasan untuk menyalahkan yang lain, dibandingkan memperbaiki diri untuk lebih baik dari sebelumnya...




Belajar dari pengalaman dan kesalahan, membuat diri jadi lebih kuat dalam menghadapi segala rintangan yang ada, bahkan lebih mampu mengendalikan diri, hingga lebih memahami arti hidup dan makna lebih baik dari sebelumnya...




HIBURAN: Bagaimana menurut akhi dan ukhti semuanya, terhadap istilah ini... (A) Laki-laki buaya darat (B) Wanita racun dunia (C) Kedua-duanya benar (D) Kedua-duanya salah (E) Tidak semua laki-laki demikian dan pula, tidak semua wanita pun demikian... "Dalam hal ini anggap saja hiburan semata, tak usah diambil serius, tapi tanggapi dengan bijak yang mengundang senyuman..."



Terlalu banyak rahasia halaman hidup, yang belum terbuka dan terbaca, kadang ada rasa takut tidak selesai terbaca semuanya, hingga separuh kisah yang tersisa... Hal akhir dari cerita, biarlah Allah yang Maha Menentukan, jalani yang ada di depan mata dan tak usah turut serta mengatur Urusan Kuasa Allah. Allah Maha Tahu dan Maha Adil, apa yang terbaik bagi kita semuanya...



Menatap indahnya langit, menatap indahnya bintang, menatap indahnya rembulan, dalam kondisi seperti hal ini sudah jelas atas sebagian ataupun semua jawaban. Meskipun terhalang kabut disertai gerimis, sang indahnya malam tetap mampu tersenyum, menyambut indahnya esok hari yang kan datang...



Bunga itu makin terlihat indah dan berseri, tak nampak bunga itu akan layu, sepertinya bunga telah menemukan kesabaran dan kesuburan sejati, layaknya tanaman yang selalu disirami di pagi hari dan sore hari... "Jadilah bunga mawar nan indah, anggun dan terlindungi duri-duri keimanan..."


^___^