Popular Posts

Blogger templates

Blogger news

Blogroll

About

Mengenai Saya

Foto saya
Bijaksana, baik hati, sederhana, dan terkadang humoris

Pengikut

Sabtu, 20 Februari 2010

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu"

Allah Ta'ala menyuruh hamba-Nya, terhadap apa yang mereka dambakan dari kebaikan dunia, untuk menjadikan shalat dan sabar sebagai penolong. Ibnu Abi Hatim berkata dengan sanad yang berangkai hingga Umar ibnul-Khaththab r.a., "Sabar itu ada dua: sabar ketika mendapat musibah adalah baik, dan lebih baik lagi adalah bersabar dalam menahan diri dari mengerjakan apa yang di-haramkan Allah." Ibnul-Mubarak berkata dengan sanadnya dari Said bin Jubeir, dia berkata, "Sabar ialah pengakuan hamba kepada Allah atas apa yang rae-nimpanya, mengharapkan ridha Allah semata dan pahala-Nya. Kadang-kadang seseorang bertahan dengan gigih dengan menguatkan diri, dan tidak terlihat dari dia kecuali kesabaran."

Adapun firman Allah

"dan shalat"

dikarenakan shalat merupakan penolong utama bagi keteguhan suatu perkara. Dari Hudzaifah Ibnul Yaman dikatakan, "Apabila Rasulullah saw. ditimpa oleh suatu perkara yang hebat, maka dia menjadikan shalat sebagai penolong." Dari Ali r.a. dia berkata, "Menurut penglihatan kami pada malam Perang Badar orang-orang pada tidur kecuali Rasulullah saw.. Dia shalat dan berdoa hingga subuh." Ibnu Jarir meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Uyainah bin Abdurrahman, dari ayahnya bahwa Ibnu Abbas memberitahukan kepadanya ihwal kematian saudaranya yang bernama Qatsam, ketika Uyainah dalam perjalanan. Kemudian dia membaca innna lillahi wa innaa ilaihi raji'un. Uyainah menepi dari jalan lalu berdiam. Kemudian, dia shalat dua rakaat dan melamakan duduknya, kemudian dia bangkit menuju kendaraannya sambil berkata,

"Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu."

Ibnu Jarir berkata, "Makna ayat ini, 'Hai para pendeta dari kalangan Ahli Kitab, jadikanlah penahanan dirimu dalam ketaatan kepada Allah dan pendirian shalat yang mencegah melaksanakan dari perbuatan keji, mungkar, dan mendekatkan kepada keridhaan Allah sebagai penolongmu. Sesungguhnya melaksanakan hal itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu, yakni yang tawadhu' dan konsisten menaati-Nya karena takut kepada-Nya.'"


Yang jelas, meskipun ayat itu merupakan perintah dalam redaksi yang memperingatkan Bani Israel, namun yang dimaksud bukan mereka semata-mata. Ayat itu mencakup mereka dan orang-orang selain mereka.

"Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar"

Setelah selesai menjelaskan syukur, kini Allah mulai menjelaskan sabar, permintaan petunjuk, dan pertolongan melalui sabar dan shalat. Karena bila seorang hamba mendapat nikmat, maka dia mensyukurinya, atau mendapat bencana, maka dia bersabar menghadapinya. Allah menjelaskan sarana terbaik yang dapat digunakan untuk menghadapi berbagai musibah, yaitu sabar dan shalat. Dalam sebuah hadits dikatakan

"Apabila Rasulullah saw. menghadapi sesuatu kesulitan, maka beliau shalat."

Sabar ada dua: pertama, sabar dalam meninggalkan berbagai hal yang diharamkan dan dosa; kedua, sabar dalam melakukan berbagai bentuk ketaatan dan kedekatan kepada Allah. Kesabaran yang kedua adalah yang paling besar pahalanya, sebab dialah yang dimaksud. Ada juga sabar jenis ketiga, yaitu bersabar dalam menghadapi berbagai bencana dan petaka, seperti memohon ampun dari berbagai perbuatan aib. Orang-orang yang sabar ialah seperti yang dikatakan oleh AH bin Husein Zainal Abidin, "Apabila Allah telah menghimpunkan orang-orang terdahulu dan kemudian, maka seseorang menyeru, 'Manakah orang-orang yang sabar, masuklah ke dalam surga sebelum dihisab.'" Pernyataan itu dikuatkan oleh firman Allah, "Sesungguhnya pahala orang-orang yang sabar itu akan dipenuhi tanpa hisab." Sedangkan Said bin Jubeir berkata, "Sabar ialah pengakuan seorang hamba kepada Allah atas musibah yang menimpanya itu dari Allah dan menyerahkan perhitungannya kepada Allah dengan mengharapkan pahala-Nya. Terkadang seseorang berkeluh kesah, namun dia harus bersikeras bahwa tiada jalan lain kecuali bersabar."

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS Al Baqarah: 46)

Melalui firman-Nya ini, Allah menyuruh para hamba-Nya untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat yang mereka dambakan, dengan cara menjadikan kesaabaran dan shalat sebagai penolong.

Sebagaimana yang dikatakan Muqatil bin Hayyan dalam tafsirnya mengenai hal ini: “Hendaklah kalian mengejar kehidupan akhirat dengan cara menjadikan kesabaran dalam mengerjakan berbagai kewajiban dan shalat sebagai penolong.

Ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan sabar pada ayat tersebut adalah menahan diri dari perbuatan maksiat, karena disebut bersamaan dengan pelaksanaan beerbagai macam ibadah dan yang paling utana adalah shalat.

Dari Umar bin Khaththab, ia berkata: “Sabar itu ada dua: sabar ketika mendapat musibah itu baik, dan lebih baik lagi adalah bersabar dalam menahan diri dari mengerjakan apa yang diharamkan Allah.”

Firman Allah yang berarti “Beban yang sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”, mujahid mengatakan yaitu orang-orang mukmin yang sebenarnya. Sedangkan Adh-Dhahhak mengatakan, “Berarti bahwa hal itu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang tunduk dalam ketaatan kepada-Nya, yang takut akan kekuasaan-Nya, serta yang yakin dengan janji dan ancaman-Nya.”


Sholat

Al Ankabuut 45: Utlu maa uuhiya (bacalah apa yg diwahyukan)ilaika minal kitaabi (kepadamu dari Al Kitab (Qur-an)) wa aqimish sholaah (dan dirikanlah sholat). Innash sholaata tanhaa ‘anil fahsyaa-i wal munkaar (sesungguhnya sholat mencegah dari perbuatan keji dan munkar). Wa ladzikrullahi akbar (dan sesungguhnya mengingat-Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya dibanding ibadah lain)). Wallahu ya’lamu maa tashna’uun (Dan Allah Mahatahu apa yg kalian kerjakan).

Jadi, sholat adalah penolong terbaik dalam memperteguh diri dalam melakukan perintah Allah.

Hadits Imam Ahmad (dari Kholaf bin Al Walid) dan Abu Dawud (dari Muhammad bin Isa): dari Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah: dari Ikrimah bin Ammar: dari Muhammad bin Abdulloh Ad Du-ali: dari Abdul Aziz: dari Hudzaifah bin Al Yaman (saudara Abdul Aziz):Kaana rosuululloohi sholalloohu ‘alaihi wa sallam, idzaa hazabahu amrun sholla (Rasulullah jika mengalami suatu perkara (cobaan) maka beliau selalu sholat).

Hadits Ibnu Jarir: dari Ibnu Juroij: dari Ikrimah bin Ammar: dari Muhammad bin Abu Ubaid bin Abu Qudamah: dari Abdul Aziz bin Al Yaman: dari Hudzaifah: Kaana rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wa sallam, idzaa hazabahu amrun fa za’a ilash shollah (Rasulullah jika mengalami suatu perkara (cobaan) maka beliau bersegera melakukan sholat).

Hadits Muhammad bin Nashr Al Marwazi (buku Kitabus Sholat): dari Sahl bin Al Utsman Al Askari: dari Yahya bin Zakaria bin Abu Zaidah: dari Ikrimah bin Ammar, Muhammad bin Abdulloh Ad Du-ali, dan Abdul Aziz: dari Hudzaifah: Roja’tu ilan nabiyyi shollalloohu ‘alaihi wa sallam, lailatal ahzaabi wa huwa musytamilun fii syamlatin yu-shollii wa kaana idzaa hazabahu amrun sholla (Aku kembali kepada Nabi SAW, pada malam (perang) Ahzab dan beliau menyelimuti diri dengan jubah tebal dalam keadaan sholat. Dan beliau saat menghadapi suatu perkara (cobaan) selalu sholat).

Hadits Abdulloh bin Mu’adz: dari Ubay: dari Syu’bah: dari Abu Ishaq: dari Hariqoh bin Mudhorrib: dari Ali bin Abi Tholib: Laqod ro-aitunaa lailata badrin wa maa fiinaa illaa naa-imun ghoiro rosuululloohi shollalloohu ‘alaihi wa sallam yu-shollii wa yad’uu hattaa ashbah (sesungguhnya aku di malam (perang) Badar melihat kami semua tiada seorangpun melainkan tidur kecuali Rasulullah SAW yg mengerjakan sholat dan berdo’a hingga Shubuh)




0 komentar: